Kutukatakutu ALt

Karya Keempat-Tantangan 41 Hari Menulis

Iwan Simatupang

Oleh: Chusnul C


    Iwan Simatupang lahir di Sibolga, Sumatra Utara, pada 18 Januari 1928 dengan nama Iwan Martua Dongan Simatupang. Dia dibesarkan dalam keluarga Islam. Ayahnya seorang haji yang mengajari Iwan membaca Alquran. Sebagian masa kecil Iwan dilalui di Aceh, daerah yang terkenal sebagai "Serambi Mekah". Kemudian, masa remajanya tinggal di Sibolga, tempat kelahirannya, yaitu pusat agama Protestan di Sumatra Utara.
    Iwan belajar mengaji Alquran dari orang tuanya. Kemudian, ia melanjutkan pelajarannya ke sekolah lanjutan di Padang Sidempuan. Tahun 1948 Iwan berhenti dari sekolah dan masuk pasukan yang ikut berperang melawan Belanda. Dia menjadi komandan pasukan Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP) dan memimpin organisasi Pemuda Indonesia di Sumatra Utara. Tahun 1949 ia ditangkap dan tidak berapa lama kemudian dibebaskan di Medan. Kesempatan setelah bebas dimanfaatkannya untuk menyelesaikan studi di HBS bagian B sebagai extraneus. Setelah tamat dari HBS, ia melanjutkan pelajarannya ke Fakultas Kedokteran di Surabaya tahun 1953. Di samping berkuliah di Fakultas Kedokteran, Iwan juga mempelajari berbagai ilmu, seperti filsafat, antropologi, sastra, dan agama. Di dalam memasalahkan agama, Iwan selalu terlibat dalam perdebatan sengit dengan teman-temannya.
   Iwan tidak dapat menyelesaikan studinya di Fakultas Kedokteran karena tidak tahan melihat darah dan memotong-motong mayat. Kemudian, pindah ke Jakarta dan di Jakarta inilah ia mulai banyak membaca masalah-masalah kebudayaan. Akhirnya, ia aktif menulis, antara lain, di Mimbar Indonesia dan Siasat.
   Tahun 1954 Iwan Simatupang memperoleh beasiswa ke Eropa untuk memperdalam pengetahuannya tentang kebudayaan. Iwan memperdalam antropologi di Leiden (1956), memperdalam drama di Amsterdam (1957), dan memperdalam filsafat di Paris (1958).
      November 1955, Iwan berkenalan dengan Corinne Imalda de Gaine (Corry) dan tanggal 2 Desember 1955 mereka menikah di Amsterdam. Iwan Simatupang akhirnya memilih agama Katolik sebagai agamanya sampai akhir hayatnya. Dari perkawinan itu mereka memperoleh dua orang anak, yaitu Ino Alda dan Ion Partibi.
      Setelah menyelesaikan studinya di Paris, akhir tahun 1958 Iwan Simatupang bersama keluarganya kembali ke Indonesia. Pada 1960 Corry meninggal dunia karena menderita tipus. Kematian Corry sangat memukul jiwanya. Kenangan atas kematian Corry mendorong Iwan menulis novel Ziarah tahun 1960 yang baru terbit 9 tahun kemudian. Tahun 1961 Iwan menulis naskah novel Merahnya Merah dan baru diterbitkan tahun 1968 oleh Penerbit Djambatan. Tanggal 10 Juni 1961 Iwan menikah lagi dengan Dra. Tanneke Burki. Dia memperoleh seorang anak perempuan, Violeta. Akan tetapi, umur perkawinan itu tak lama. Mereka bercerai tahun 1964.
    Selain bekerja sebagai dosen pada beberapa perguruan tinggi, ia juga bekerja pada sebuah perusahaan mobil dan sebagai wartawan. Tempat tinggalnya tidak tetap. Dengan dua orang anaknya, ia pernah menyewa satu kamar Hotel Salak di Bogor. Pada waktu itu ia sering diundang untuk berceramah di berbagai forum. Karena kegiatan fisiknya terlalu banyak, Iwan menderita penyakit lever. Iwan meninggal dunia tanggal 4 Agustus 1970 di Jakarta.
Karya-karya dari Iwan Simatupang, antara lain:
  • Bulan Bujur Sangkar - drama (1960)
  • Petang di Taman - drama sebabak (1966, judul asli Taman, diubah penerbit menjadi Petang di Taman)
  • RT Nol /RW Nol - drama sebabak (1966)
  • Merahnja merah - novel (1968)
  • Ziarah - novel (1969)
    • The Pilgrim - terjemahan bahasa Inggris oleh Harry Aveling (1975)
  • Kering - novel (1972)
    • Drought - terjemahan bahasa Inggris oleh Harry Aveling (1978)
  • Kooong: kisah tentang seekor perkutut (1975)
  • Tegak lurus dengan langit: lima belas cerita pendek (1982, penyunting: Dami N. Toda)
  • Surat-surat politik Iwan Simatupang, 1964-1966 (1986, penyunting: Frans M. Parera)
  • Sejumlah Masalah Sastra - kumpulan esai (1982, penyunting: Satyagraha Hoerip)
  • Ziarah - novel (1983)
    • Ziarah - terjemahan bahasa Perancis (1989)
  • Poems - selections (1993)
  • Square moon, and three other short plays - terj. John H. McGlynn (1997)
  • Ziarah malam: sajak-sajak 1952-1967 - penyunting: Oyon Sofyan, S. Samsoerizal Dar, catatan penutup, Dami N. Toda (1993)
  • Kebebasan pengarang dan masalah tanah air: esai-esai Iwan Simatupang, editor, Oyon Sofyan, Frans M. Parera (2004)
  • Iwan Simatupang Pembaharu Sastra Indonesia (Korrie Layun Rampan, ed), Yayasan Arus, 1985

*Diolah dari berbagai sumber

Posting Komentar