Biskuit Favoritmu

Pixabay/Congerdesign

Siang ini, adakah waktu untuk menjeda sejenak?
Entah dengan segelas teh melati, atau dilengkapi biskuit favoritmu

yang kau bilang, ada manis, asin dan gurihnya itu

Bagaimana, kau punya waktu?

Agaknya tertawamu kini telah banyak meragu

Entah karena jenuh, lesu, gerutu menyatu, aku tak tahu

Biasanya, senyumanmu tak lebih lesu begitu

Biasanya berpadu, dengan sipit inderamu

Melanglang buana yang pernah kau ceritakan dulu

Sepertinya nampak lebih menyenangkan dalam bayangmu

Meski nyatanya tak selalu begitu

Tapi ada saja yang membuatnya mengharu,

dan mengukirkan indah senyum darimu

Bagaimana? Apakah kau sudah punya waktu?

Aku sudah membeli teh melati dan biskuit favoritmu

dari warung hijau di samping rumahku

Ayo, jangan menggerutu!

Sudahi dulu pertapaanmu itu

Ayo kemari! Buang dulu hiruk pikuk yang mengganggu itu!

Kau telah banyak lupa waktu, hingga hari Minggu, dan kini tanggal satu!

Kemari, nikmati dulu teh melati buatanku, dan biskuit favoritmu!