Kutukatakutu ALt

Cerita Mini: Gara-gara Mina

Cerita Mini - Kutukatakutu
Gambar oleh Berkan Küçükgül dari Pixabay

“Aih, bagaimana bisa Bu Bos memintaku pulang dari toko hampir larut hanya karena ada beberapa barang yang salah hitung oleh Si Mina,” keluhku sambil merebahkan diri di atas dipan. Gara-gara Mina salah hitung barang baru di toko, semua pegawai menanggung akibatnya. Kami diminta Bu Bos membantunya menghitung kembali barang secara teliti. Alhasil, aku sampai di rumah pukul 21.30, dengan segera membersihkan diri, dan berlayar ke pulau kapuk. 

Paginya, kudapati pesan di grup Whatsapp pegawai toko kalau Bu Bos mengumumkan cuti cuma-cuma bagi pegawai yang kemarin malam ikut lembur. Akhirnya  bisa memanjakan diri sejenak setelah memforsir tubuh kemarin. Usai shalat subuh, kembali tidur dan bangun siang adalah jalan terbaik. Sekitar pukul 08.30, kuawali pagi dengan membersihkan rumah, dilanjutkan dengan membeli bahan makanan. Setelah itu mencuci baju, mandi, dan terakhir yaitu memasak lalu sarapan pagi. Tak lama setelah itu, terdengar suara turun hujan.

Sambil duduk di dekat jendela kamar, menikmati indahnya pemandangan sang hujan. Aku memegang sebuah buku yang biasa menjadi tempat menumpahkan lelah, perlahan, mulai menuliskan benang kusut di kepala. Kuhentikan sejenak sambil menghela napas.

”Ibu… Aku mau main hujan!,” terdengar lantang seorang anak perempuan membangunanku dari lamunan.

”Aira, sini! Ayo pakai payung ini, jangan hujan-hujanan! Nanti kamu sakit sayang!,” ucap sang Ibu. Terlihat mereka saling berkejaran.

Ah, hujan. Aku pernah berada pada posisi gadis kecil itu. Kami mulanya berlari berkejaran pula, Ibu yang mengejar. Aku pun berusaha menghindarinya, agar beliau tak dapat menangkap. Bu, aku belum bisa pulang. Aku masih perlu berjuang lebih keras lagi sebelum kembali membawa kata cukup. Berjanjilah, di sana kau baik-baik saja bersama Ayah, dan adik-adik.

Tatapanku kembali mengekori dua orang itu. Setelah berlarian mereka kembali ke rumah. Betapa indahnya berada di dekat sosok keluarga. Tiba-tiba air mata menetes begitu deras hingga membuatku tertidur pulas.

Terbangun di sore hari, gara-gara panggilan masuk dari Mina. Kulihat ponsel menunjukkan pukul 16.30. Leherku terasa sakit setelah tertidur barusan. Mina mengajakku membeli beberapa oleh-oleh untuk keluarganya di kampung. Mina bilang, ia juga mengajak beberapa teman lain untuk makan bersama, sebagai permintaan maafnya atas kejadian kemarin. Sore itu, rencanaku untuk memanjakan diri gagal gara-gara si Mina. Dasar.


Posting Komentar