Kutukatakutu ALt

Menjaga Diri, Menyelamatkan yang Lain

 

Sumber Gambar : Pixabay 


“Aku ingin menitipkan salam, kepada calon-calon bidadari surga. Agar ia tak lelah menggapai ridho-Nya. Agar tetap istiqomah, meski duri tajam telah siap menyambut perjalanannya!”     

        Beberapa bulan berkutat dengan hiruk pikuk di dunia nyata membuat saya kesulitan meluangkan waktu untuk sekadar lanjut belajar menulis di blog. Tapi tersadar ada event yang ingin saya coba, sayangnya salah satu syaratnya 'blog aktif, dan di-update secara berkala (terdapat posting dalam 3 bulan terakhir). Kelabakan sudah. Entah akan benar akan ikut atau tidak, lihat nanti saja, pikir saya waktu itu. Ternyata ketika event berlalu, blog masih sesepi itu. Cuman, tiba-tiba teringat beberapa tulisan yang pernah saya coba untuk diikutkan event, dan tidak menang, sepertinya bisa diunggah ulang ke sini. 

        Kembali saya buka file zaman baheula, ngecek ketentuan salah satu lomba menulis. Insyaallah, belum ada ketentuan tulisan boleh diunggah ulang atau tidak. Selain itu tulisan yang telah saya kirimkan, sepertinya memang belum digunakan oleh panitia. Dari mana ngeceknya? Tentu saja dengan meng-copas judul, lalu mencarinya di laman Google. Dan juga sempat mengirim DM ke salah satu akun event, cuma semoga saja boleh untuk diunggah ulang.

-----

        Sebagai seorang perempuan, tentu tak asing mendengar istilah “perempuan merupakan fitnah bagi kaum adam.” Berbagai pertanyaan muncul dalam benak, diantaranya ‘apa saja yang bisa menyebabkan terjadinya fitnah?’, ‘bagaimana menghindari fitnah tersebut?’, atau bahkan muncul pertanyaan ‘apa yang sudah kulakukan hingga menimbulkan fitnah?.’ Tentu sejenis pertanyaan tersebut tak terlepas dari benak seorang muslimah. Sadar atau tidak, sengaja ataupun tidak, fitnah itu tak dapat dihindari. Apalagi saat ini, di zaman ada banyak hal kurang baik yang menyebar.

        Pernahkah Anda menemui seorang muslimah rela memberikan kehormatannya untuk teman laki-lakinya (pacar) yang notabene bukanlah mahram dari muslimah tersebut. Atau contoh lebih sederhana lagi, sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari, perempuan yang bergandengan tangan dengan non mahramnya (pacar). Kedua contoh itu masih sebagian kecil dari makna “perempuan merupakan fitnah bagi kaum adam.” Meski ada banyak alasan untuk melakukan pembenaran dari hal yang dianggap sederhana itu. Padahal, malaikat pencatat amal tak pernah lelah merekap amal buruk yang dilakukan. 

        Sesungguhnya, berapa harga diri seorang muslimah? Apakah dirinya dapat ditukar dengan bujuk rayu dari bujang yang tak dapat memberi kepastian? Apakah seharga dengan segepok uang seratus ribuan? Apakah dapat dibeli pula dengan ketenaran, emas, atau bahkan kedudukan yang tinggi? Apakah seironis itu?

        Tentu kita tahu, bahwa harga diri seorang perempuan tidak dapat dibeli oleh apapun. Dalam Islam, kedudukan seorang perempuan begitu dimuliakan. Tetapi apakah setiap muslimah sudah memahami betapa berharga dirinya itu? Masih belum, bukan. Ada sebagian yang belum sadar. Namun, apakah bagi yang belum menyadari itu sudah merupakan keterlambatan untuk menjadi sadar? Tidak. Masih ada waktu untuk mengejar, mari belajar Islam bersama. Agar kita dapat menyadari begitu mulianya diri kita. Selain itu, agar kita mengetahui bagaimana untuk menjaga diri dari hal-hal yang dapat menimbulkan fitnah. 

        Ketika akan mulai belajar untuk memperbaiki diri, ada salah satu hal yang dapat kita jadikan penyemangat dalam beristiqomah. Di akhirat nanti, kita berpeluang menjadi sebab dari empat orang laki-laki masuk ke dalam neraka. Siapakah mereka? Mereka adalah ayah, saudara laki-laki, suami, dan anak laki-laki kita (islampos.com). Keempat laki-laki itu termasuk ke dalam orang-orang yang kita cintai bukan? Relakah dengan maksiat yang kita lakukan, menyeret mereka ke neraka. Sedangkan, mereka tidak mengetahui apa yang sudah kita perbuat. 

        Mari istiqomahkan diri kita dalam ketaatan, dengan menjaga diri, kita juga akan menjaga orang-orang yang kita cintai terciprat percik api neraka. 

        Saya tidak ingin menggurui siapapun. Saya juga masih dalam keadaan yang sama, masih dalam proses belajar. Harapannya, dengan tulisan ini saya maupun pembaca dapat menyadari bahwa sebagai seorang muslimah merupakan sebuah kemuliaan yang patut dijaga sejak diri kita lahir hingga maut menjemput. Semangat dalam ketaatan!


-----

Sebagai penutup, sampai hari ini saya masih penasaran, menurut Sobat Kukat, fitnah dari seorang perempuan itu seperti apa sih? Yuk, tulis pendapat kalian!



Referensi:

Baehaki. 2015. 4 Golongan Lelaki yang Masuk Neraka Karena Perempuan, (Online), https://www.islampos.com/4-golongan-lelaki-yang-masuk-neraka-karena-perempuan-51888/ diakses pada 14 April 2019.






*Catatan: Tulisan ini pernah diikutsertakan event Muslimah Day PKN STAN 2019 dengan judul 'Menjaga Diri, Menyelamatkan yang Lain,' terdapat beberapa perubahan dari penulis saat diunggah ulang pada blog ini.

Posting Komentar