Adakah Sobat Kukat yang kepo soal menangani mabuk kendaraan? Baik itu karena pengalaman sendiri atau melihat orang lain yang sedang mengalaminya? Bagi yang belum mengetahui, mungkin hal tersebut bisa dianggap mengganggu perjalanan.
Pada tulisan kali ini, yuk belajar bareng tentang mabuk kendaraan! Jangan lupa untuk menyimak tipsnya ya!
Masih Bingung Menangani Mabuk Kendaraan? Coba Tips Berikut!
Sobat Kukat ketika perjalanan, baik bersama keluarga maupun dengan orang lain tentunya akan menemukan kejadian tidak terduga seperti mabuk kendaraan. Namun bagaimana mengatasinya? Yuk simak bersama penjelasan berikut!
Mengapa Bisa Terjadi Mabuk Perjalanan?
Sebelum menjelaskan lebih lanjut tentang alasan kenapa bisa terjadi mabuk perjalanan, dan bagaimana mengatasinya, saya ingin bercerita sedikit perjalanan ke Surabaya beberapa hari yang lalu.
Jadi, Jumat lalu (13/10) saya diajak oleh teman SMP jalan-jalan ke Surabaya menggunakan transportasi kereta api yang tiketnya sudah kami pesan melalui aplikasi KAI Access. Pada hari tersebut, kami dapat tiket dengan keberangkatan pukul 11:44 WIB. Kami saat itu agak terburu karena sudah mepet jam berangkat dan masih baru keluar dari mushola.
Setelah masuk gerbong sesuai dengan yang ada di tiket, kami mencari tempat duduk masing-masing, kebetulan dapat tempat yang berdekatan meskipun berbeda nomor kursi. Di dekat saya saat itu ada penumpang seorang Ibu-ibu, dan seorang Bapak-bapak. Saya kira beliau berdua merupakan pasangan suami-istri, namun ternyata bukan.
Kalau tidak salah Ibu tersebut turun di Stasiun Lawang, kemudian datanglah dua orang penumpang, laki-laki, dan perempuan usianya tampak lebih muda dari saya. Setelah beberapa saat di perjalanan, penumpang perempuan tersebut agaknya tampak kebingungan mencari posisi duduk yang nyaman.
Akhirnya teman laki-lakinya menyarankan ia agar duduk di sebelah saya yang merupakan tempat duduk penumpang bapak-bapak tadi. Ia sempat ragu, dan takut kalau akan dimarahi kalau tukar tempat. Tetapi temannya meyakinkan dia agar pindah tempat duduk saja, dan ia menuruti saran dari temannya itu.
Sebelum berpindah tempat, bapak-bapak di samping saya masih jalan-jalan ke gerbong lain dan entah apa yang sedang beliau perhatikan. Usai berpindah tempat, kembalilah si bapak tadi, dan mengatakan tidak apa-apa kalau si perempuan berpindah tempat duduk.
Kami sempat ngobrol sedikit tentang tujuan keberangkatan dan kegiatan sehari-hari. Setelah itu ia juga mengatakan kalau dia mudah mabuk kendaraan. Dan dari situ, muncullah inspirasi tulisan ini, yang setelah saya pikir-pikir perlu untuk catatan pribadi. Atau mungkin juga berguna bagi Sobat Kukat yang membaca artikel ini.
Bagi sebagian orang, mabuk kendaraan sudah menjadi rekan yang cukup akrab ketika berada di perjalanan. Ada orang yang mudah mabuk kendaraan saat naik kendaraan seperti mobil, kereta api, kapal laut, dan pesawat. Sehingga butuh cara lain ketika ingin bepergian, entah itu menggunakan kendaraan yang berbeda, atau tetap dengan kendaraan itu.
Sebagai salah satu contoh, ada orang yang mabuk ketika naik bis, mobil, atau bahkan angkot. Jadi untuk alternatifnya, ia rela menggunakan sepeda motor untuk bepergian. Nah, menurut Sobat Kukat kira-kira kenapa sih bisa terjadi mabuk kendaraan ini?
Mabuk kendaraan atau mabuk perjalanan penyebabnya beragam, beberapa poin diantaranya, ada yang dari riwayat keluarga, munculnya rasa cemas perjalanan jauh, terjadi perubahan hormonal dalam kondisi tertentu, menderita riwayat penyakit tertentu, dan kurangnya waktu istirahat sebelum perjalanan jauh.
Gejala yang Dialami Saat Mabuk Perjalanan
Sobat Kukat, berikut beberapa gejala yang dialami ketika sedang mabuk kendaraan (mabuk perjalanan) yang perlu diperhatikan.
- Pusing
- Mual, atau bahkan muntah
- Munculnya rasa gelisah
- Nafas terengah-engah
- Kesulitan berkonsentrasi
- Kulit tampak pucat
- Muncul keringat dingin
Apabila Sobat Kukat merasakan beberapa hal di atas, atau melihat orang dengan gejala tersebut ketika berada di kendaraan, sebaiknya segera lakukan hal-hal yang dapat mencegah terjadinya mabuk kendaraan.
Bagaimana Menangani Mabuk Kendaraan?
Pada sub bab kali ini, bagaimana jika terjadi mabuk kendaraan? Untuk menanganinya sendiri, menurut saya terdapat dua waktu yang dapat dilakukan. Pertama pada waktu sebelum berangkat, dan kedua ketika akan atau sudah terjadi mabuk kendaraan.
Sebelum Melakukan Perjalanan
Ada beberapa poin yang dapat dilakukan sebelum perjalanan jauh, Sobat Kukat perlu mencatat hal berikut.
Pertama, beristirahat yang cukup sebelum melakukan perjalanan. Sudah bukan hal yang baru ketika akan melakukan perjalanan dibutuhkan istirahat yang cukup agar tubuh lebih fit saat di perjalanan.
Kedua, sarapan pagi. Kondisi perut yang kosong, dapat meningkatkan produksi asam lambung. Sehingga, akan muncul perasaan tidak nyaman seperti mual, dan ingin muntah. Usahakan sebelum berangkat, hindari makanan yang pedas, berminyak, dan minuman bersoda.
Ketiga, minum obat antimabuk perjalanan. Jika sudah terbiasa minum obat anti mabuk kendaraan atau perjalanan ini, jangan lupa minum 30 menit sebelum berangkat ya Sobat Kukat! Obat ini bisa disiapkan terlebih dahulu sehari sebelum berangkat agar tidak terlupa.
Ketika Berada di Perjalanan
Lalu kalau ada di perjalanan bagaimana? Tips berikut juga bisa Sobat Kukat Coba.
Pertama, duduk di dekat jendela atau di kursi paling depan. Duduk di dua posisi tersebut bisa mengalihkan perhatian Sobat Kukat sehingga dapat menghindari perasaan mual atau ingin muntah.
Kedua, mengunyah permen rasa mint. Varian mint akan memberikan sensasi segar di mulut, kemungkinan dapat mengurangi mual atau ingin muntah. Selain itu, Sobat Kukat dapat mengunyah permen karet, agar dapat mencegah dan mengurangi gejala mabuk kendaraan.
Ketiga, hindari gadget atau membaca buku. Kedua kegiatan tersebut sebaiknya dihindari, agar tidak kesulitan dalam menerima informasi yang dampaknya dapat memunculkan rasa mual.
Keempat, oleskan minyak kayu putih. Sobat Kukat dapat mengoleskan minyak kayu putih pada bagian tubuh tertentu, seperti pada leher, tengkuk, perut, dan pelipis. Aromanya dapat meredakan pusing dan mual. Jika kurang suka dengan aromanya, Sobat Kukat dapat menggunakan aromaterapi yang lain, seperti minyak telon.
Kelima, siapkan kantong plastik. Ini perlu juga ya Sobat Kukat, memang tampaknya sepele. Kantong plastik ini biasanya ada di bis (apabila sudah disediakan), atau untuk jaga-jaga bisa membawa sendiri ya Sobat Kukat. Kantong plastik ini digunakan ketika memang akan muntah di perjalanan. Jangan lupa siapkan tisu juga.
Nah, itu tadi beberapa tips menangani mabuk kendaraan. Kalau Sobat Kukat punya tips lain, yuk tulis di kolom komentar!
#BlogspediaCoaching4_Task9D_ODOP1
Aku punya teman yang suka memanfaatkan waktu dijalan/kendaraan dengan membaca buku. Tapi kalau buat aku baca buku, atau lihat gadget dikendaraan malah bener-bener bikin pusing...hehhee...bener banget kata kakak..
BalasHapus