Kutukatakutu ALt

Pengalaman Berwisata Ke Makam Sunan Ampel

 

Berwisata ke Sunan Ampel

Sebetulnya perjalanan wisata ke makam Sunan Ampel sudah saya lakukan beberapa kali dengan salah seorang teman akrab. Selama beberapa kali perjalan, tidak jauh-jauh dari membaca doa ziarah, mencari tempat makan, dan mencari oleh-oleh. Melalui artikel ini, barangkali ada sedikit informasi yang dapat membantu.

Perencanaan Sebelum Berangkat

Seperti biasa, ketika akan merencanakan perjalanan kami menentukan jadwal keberangkatan terlebih dahulu. Pertimbangan hari keberangkatan seringnya di akhir pekan, mengingat teman libur bekerja. Setelah menentukan hari dan tanggal, kami menentukan perlu menginap atau tidak.

Nah selanjutnya, kami menentukan jadwal untuk beli tiket kereta. Karena kami di Kota Batu, maka pemilihan stasiun yaitu di Kota Malang. Tujuan akhir stasiun nanti ke stasiun Surabaya Kota. Pembelian tiket kereta api dilakukan secara online melalui KAI Access, dengan harga tiket stasiun Malang Kota - Surabaya Kota Rp12.000; begitupun pembelian tiket pulang.

Tetapi, harga tiket ada yang berbeda ya, kalau tidak salah ada yang Rp10.000 dan Rp24.000, tergantung jadwal dan lama perjalanannya. Sobat Kukat bisa mengecek di aplikasi KAI Access ya!

Dulu ketika pertama kali akan berangkat ke Surabaya, saya mencoba cari info ke teman kuliah yang ternyata pernah ke makam Sunan Ampel berangkat menggunakan kereta api. Teman kuliah saya menyarankan jika ingin membeli tiket secara online sebaiknya h-7 keberangkatan, supaya tidak kehabisan kursi.

Sayapun mengikuti saran tersebut, namun ternyata walau h-7 keberangkatan mulai beli, tetap saja perlu rebutan tiket. Pernah sekali, ketika akan membeli tiket di siang hari ternyata tiket kereta dengan jadwal yang saya tuju sudah habis, alhasil tidak jadi berangkat.

Selain menentukan jadwal berangkat, dan beli tiket, kami juga merencanakan akan menginap atau tidak. Jika menginap, kami juga menentukan penginapan dan mengecek harga di salah satu aplikasi. Adapun tiap menginap kami memilih Hotel Omah Ampel, karena harga cukup terjangkau, jika untuk menginap tidak lama.

Hari Keberangkatan dan Berwisata Ke Makam Sunan Ampel

Pada hari h keberangkatan, kami menuju stasiun Malang Kota menggunakan sepeda motor. Perjalanan yang ditempuh sekitar 45 menit (tergantung kondisi jalanan juga). Sesampainya di stasiun, kami segera menuju ke tempat parkir khusus motor dan mengambil karcis parkir di pintu masuknya. Kemudian menentukan tempat untuk motor.

Ketika sampai ke tempat boarding, kami menyodorkan tiket online yang sudah dibeli sebelumnya. Setelah itu menuju peron menunggu kereta ke stasiun Surabaya. Perjalanan yang kami tempuh sekitar tiga jam. Sesampainya di stasiun Surabaya Kota kami menuju lokasi penginapan yang dekat dengan tujuan wisata menggunakan GoCar atau becak.

Jika keberangkatan pertama, setelah beristirahat di penginapan langsung menuju ke makam Sunan Ampel. Keberangkatan bulan November lalu sedikit berbeda, kami mengunjungi makam Gubah Ampel, makam boto putih, dan terakhir ke makam Sunan Ampel.

Perjalanan menuju stasiun untuk kembali ke Malang kami menggunakan becak. Tarif becak sendiri mulai dari Rp20.000 - 25.000, Sobat Kukat juga bisa menanyakan terlebih dahulu supaya pas, kecuali menggunakan aplikasi transportasi online.

Kesan Beberapa Kali Berwisata Ke Makam Sunan Ampel

Dari beberapa kali perjalanan dari awal hingga akhir November lalu, ada beberapa hal yang menurut saya bisa menjadi pertimbangan ketika akan ke Surabaya lagi. Pertama, dalam menentukan perjalanan. Berangkat siang dari Malang, berangkat dari Surabaya siang juga keesokan harinya. 

Berangkat sore dari Malang, pulang dari Surabaya dengan kereta siang esoknya. Berangkat pagi dari Malang, sampai lagi di Malang malam di hari yang sama. Atau Berangkat siang dari Malang, dan berangkat pagi esok harinya dari Surabaya. Ternyata yang cukup melegakan bagi saya adalah opsi terakhir.

Alasannya, karena ketika sampai di Malang siang hari saat sampai di rumah masih bisa beristirahat sejenak. Bukan berarti opsi lain tidak bisa ya, namun seperti waktu istirahatnya bisa lebih lama saja gitu sebelum menemui hari esok (Senin) hehe.

Kedua, membawa barang, ternyata membawa gamis yang tidak terlalu tebal (tapi tidak terawang ya) bisa mengurangi beban di pundak hehe. Berangkat maupun pulang tetap terasa tidak terlalu berat, begitu pula ketika melipat gamisnya, jadi masih ada sisa tempat untuk barang lain.

Ketiga, ini yang saya baru tahu, di stasiun Surabaya Kota ternyata ada sudut yang menjual ayam Hisana. Jadi kalau baru sampai, tidak perlu bingung lagi cari tempat makan di luar stasiun. Dan keempat, saya jadi punya salah satu tempat orang jualan kurma untuk oleh-oleh, lokasinya dekat dengan masjid di area makam Sunan Ampel.

Nah, segini dulu ya pengalaman perjalanan ke makam Sunan Ampel kali ini. Semoga bermanfaat Sobat Kukat!

Posting Komentar